Kamis, 22 September 2011

Pola Asuh Anak

Pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak.

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah.

Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyarakat. Setiap orang dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupakan suatu perubahan sosial mendasar untuk pertumbuhan atau perkembangan anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir dewasa dan bijak.

Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidika bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak di rumah; fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.

Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian anak dan mendidikan anak di rumah :
- Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
- Menjamin kehidupan emosional anak
- Menanamkan dasar pendidikan sosial
- Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama
- Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
- Memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri
- Menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh
- Memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai ketentuan Allah SWT, sebagai tujuan akhir manusia

Fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :
- Orang tua bekerja sama dengan sekolah
- Sikap anak terhadap sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah
- Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya
- Orang tua menunjukkan kerja sama dalam menyerahkan cara belajar di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi dan membimbing anak dalam belajar
- Orang tua bekerja sama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak
- Orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan

Untuk mendapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, sehingga orang tua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendampingan orang tua dalam pendidikan anak diwujudkan dalam suatu cara-cara orang tua mendidik anak. Cara orang tua mendidik anak inilah yang disebut pola asuh. Setiap orang tua berusaha menggunakan cara yang paling baik menurut mereka dalam mendidik anak. Untuk mencari pola yang terbaik maka hendaklah orang tua mempersiapkan diri dengan beragam pengetahuan untuk menemukan pola asuh yang tepat dalam mendidik anak.

1. POLA ASUH OTORITATIVE (OTORITER)
• Cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi di kemudian hari, focus lebih pada saat ini
• Untuk kemudahan orang tua dalam pengasuhan
• Menilai dan menuntut anak untuk mematuhi standar mutlak yang ditentukan sepihak oleh orang tua

Efek pola asuh otoriter terhadap perilaku belajar anak :
• Anak menjadi tidak percaya diri, kurang spontan, ragu-ragu dan pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam belajar
• Ia menjalankan tugas-tugasnya lebih disebabkan oleh takut hukuman
• Di sekolah memiliki kecenderungan berperilaku antisocial, agresif, impulsive dan perilaku mal adatif lainnya
• Anak perempuan cenderung menjadi dependen

2. POLA ASUH PERMISIVE (PEMANJAAN)
• Segala sesuatu terpusat pada kepentingan anak, dan orang tua/pengasuh tidak berani menegur, takut anak menangis dan khawatir anak kecewa.

Efek pola asuh pemisif terhadap perilaku belajar anak :
• Anak memang menjadi tampak responsif dalam belajar, namun tampak kurang matang (manja), impulsive dan mementingkan diri sendiri, kurang percaya diri (cengeng) dan mudah menyerah dalam menghadapi hambatan atau kesulitan dalam tugas-tugasnya
• Tidak jarang perilakunya di sekolah menjadi agresif

3. POLA ASUH INDULGENT (PENELANTARAN)
• Menelantarkan secara psikis
• Kurang memperhatikan perkembangan psikis anak
• Anak dibiarkan berkembang sendiri
• Orang tua lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri karena kesibukan



Efek pola asuh indulgent terhadap perilaku belajar anak :
• Anak dengan pola asuh ini paling potensial terlibat dalam kenakalan rema seperti penggunaan narkoba, merokok di usia dini dan tindak kriminal lainnya
• Impulsive dan agresif serta kurang mampu berkonsentrasi pada suatu aktivitas atau kegiatan
• Anak memiliki daya tahan terhadap frustasi rendah

4. POLA ASUH AUTORITATIF (DEMOKRATIS)
• Menerima anak sepenuh hati, memiliki wawasan kehidupan masa depan yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakan masa kini
• Memprioritaskan kepentingan anak, tapi tidak ragu-ragu mengendalikan anak
• Membimbing anak kea rah kemandirian, menghargai anak yang memiliki emosi dan pikirannya sendiri

Efek pola asuh autoritatif terhadap perilaku belajar anak :
• Anak lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi serta pengendalian diri
• Mudah bekerja sama dengan orang lain dan kooperatif terhadap aturan
• Lebih percaya diri akan kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas
• Mantap, merasa aman dan menyukai serta semangat dlam tugas-tugas belajar
• Memiliki keterampilan sosial yang baik serta semangat dalam tugas-tugas belajar
• Memiliki keterampilan sosial yang baik dan trampil menyelesaikan permasalahan
• Tampak lebih kreatif dan memiliki motivasi berprestasi

Menyepakati pola asuh yang paling efektif dalam keluarga adalah penting, karena pola asuh pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang akan melandasi kepribadiannya di masa datang. Perilaku dewasa dan ciri kepribadian dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi selama tahun-tahun awal kehidupan, artinya antara masa anak dan dewasa memiliki hubungan berkesinambungan.

Dengan mengetahui bagaimana pengelaman membentuk seorang individu, akan menjadikan kita lebih bijaksana dalam membesarkan anak-anak kita. Banyak masalah yang dihadapi di sekolah (agresi, ketidakramahan, negativistik, dan beragam gangguan kesulitan belajar) mungkin dapat dihindari bila kita lebih memahami perilaku anak dan sikap orang tua mempengaruhi anak-anaknya, serta bagaimana menanganinya pada usia dini.

Sebagai orang tua perlu mengetahui tugas-tugas perkembangan anak pada tiap usianya, untuk mempermudah penerapan pola pendidikan dan mengetahui kebutuhan optimalisasi perkembangan anak.

dari berbagai sumber