Kamis, 21 April 2011
bebhenarief: Nabi Muhammad SAW
bebhenarief: Nabi Muhammad SAW: "mau ngomongin soal Kanjeng Nabi Muhammad SAW ah... baik dari Al-Qur'an atau lainnya... cekidot deh... Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur’an..."
Nabi Muhammad SAW
mau ngomongin soal Kanjeng Nabi Muhammad SAW ah...
baik dari Al-Qur'an atau lainnya...
cekidot deh...
Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur’an
QS. Al-Imran : 164
“Sungguh Allah telah member karunia kepada orang-orang mukmin, ketika Allah mengutus seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (Arab), dia membacakan kepada mereka Ayat-ayat Allah dan mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, sesungguhnya keadaan mereka sebelum itu adalah dalam keadaan yang nyata”
QS. Al-Jumuah : 2
“Dia (Allah) yang membangkitkan diantara orang-orang mati seorang Rasul dari kalangan mereka (Arab) yang membacakan kepada mereka Ayat-ayatnya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya adalah dalam kesesatan yang nyata”
Berdasarkan kedua ayat Al-Qur’an tersebut, kita dapat langsung menafsirkan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus dan ajarannya hanya untuk bangsa Arab saja. Bukan untuk seluruh umat manusia.
Hehehe..
Sabar dulu bro…
Kita cek lagi ayat-ayat yang lainnya...
QS. Al-Anbiya : 107
“Dan Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan rahmat bagi semesta alam”
QS. Saba : 28
“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk seluruh manusia sebagai Pemberi Peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
QS. AT-Taqwir : 27 & Al-Qalam : 52
“Al-Qur’an adalah suatu peringatan untuk semesta alam”
QS. An-Nahl : 44
“Dan Kami turunkan Al-Quran kepadamu (Muhammad) supaya engkau jelaskan kepada umat manusia, apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berfikir”
QS. Al-Ahzaab : 40
“Muhammad bukanlah Bapak salah seorang dari Laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan Penutup Nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Nah…
Dah jelas blom tuh???
Hehehe…
Bukti lain lagi nih…
Tapi bukan dari Al-Qur’an lagi deh…
Biar adil gitu…
Diwan Chars Sharma, The Prophets of The East, Calcutta 1935, hal. 122
“Mohammed was the soul of kindness and his influences was left and never forgotten by those around him”
(Muhammad adalah jiwa bagi seluruh kebaikan dan pengaruhnya terasa serta tidak pernah terlupakan oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya)
John William Drapper, M.D.LL.D.A, History of Intellectual Development of Europe, London 1875, vol. I, hal. 329
“Four years after the death of Justinian, A.D. 569, was born at Mecca, in Arabia the man who, of all men exercised the greatest influences upon the human race, Mohammed”
(Empat tahun setelah kematian Justinian, 569 M, lahirlah di Makkah, jazirah Arab, seorang yang kemudian mempunyai pengaruh sangat besar terhadap ras manusia, yaitu Muhammad)
H.A.R. Gibb, Mohammedanism, London, 1953, hal. 33
“That is (Mohammed’s) reforms enchanced the status of women in general is universally admitted”
(Dobrakan Muhammad yang telah mengangkat kedudukan wanita dalam skala yang luas diakui secara universal)
Dah segitu aja ah…
Masih banyak sih sebenarnya…
Silakan aja klo ada yang mo nambahin mah…
baik dari Al-Qur'an atau lainnya...
cekidot deh...
Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur’an
QS. Al-Imran : 164
“Sungguh Allah telah member karunia kepada orang-orang mukmin, ketika Allah mengutus seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (Arab), dia membacakan kepada mereka Ayat-ayat Allah dan mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, sesungguhnya keadaan mereka sebelum itu adalah dalam keadaan yang nyata”
QS. Al-Jumuah : 2
“Dia (Allah) yang membangkitkan diantara orang-orang mati seorang Rasul dari kalangan mereka (Arab) yang membacakan kepada mereka Ayat-ayatnya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya adalah dalam kesesatan yang nyata”
Berdasarkan kedua ayat Al-Qur’an tersebut, kita dapat langsung menafsirkan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus dan ajarannya hanya untuk bangsa Arab saja. Bukan untuk seluruh umat manusia.
Hehehe..
Sabar dulu bro…
Kita cek lagi ayat-ayat yang lainnya...
QS. Al-Anbiya : 107
“Dan Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan rahmat bagi semesta alam”
QS. Saba : 28
“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk seluruh manusia sebagai Pemberi Peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
QS. AT-Taqwir : 27 & Al-Qalam : 52
“Al-Qur’an adalah suatu peringatan untuk semesta alam”
QS. An-Nahl : 44
“Dan Kami turunkan Al-Quran kepadamu (Muhammad) supaya engkau jelaskan kepada umat manusia, apa-apa yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka berfikir”
QS. Al-Ahzaab : 40
“Muhammad bukanlah Bapak salah seorang dari Laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan Penutup Nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Nah…
Dah jelas blom tuh???
Hehehe…
Bukti lain lagi nih…
Tapi bukan dari Al-Qur’an lagi deh…
Biar adil gitu…
Diwan Chars Sharma, The Prophets of The East, Calcutta 1935, hal. 122
“Mohammed was the soul of kindness and his influences was left and never forgotten by those around him”
(Muhammad adalah jiwa bagi seluruh kebaikan dan pengaruhnya terasa serta tidak pernah terlupakan oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya)
John William Drapper, M.D.LL.D.A, History of Intellectual Development of Europe, London 1875, vol. I, hal. 329
“Four years after the death of Justinian, A.D. 569, was born at Mecca, in Arabia the man who, of all men exercised the greatest influences upon the human race, Mohammed”
(Empat tahun setelah kematian Justinian, 569 M, lahirlah di Makkah, jazirah Arab, seorang yang kemudian mempunyai pengaruh sangat besar terhadap ras manusia, yaitu Muhammad)
H.A.R. Gibb, Mohammedanism, London, 1953, hal. 33
“That is (Mohammed’s) reforms enchanced the status of women in general is universally admitted”
(Dobrakan Muhammad yang telah mengangkat kedudukan wanita dalam skala yang luas diakui secara universal)
Dah segitu aja ah…
Masih banyak sih sebenarnya…
Silakan aja klo ada yang mo nambahin mah…
bebhenarief: Shalat
bebhenarief: Shalat: "Berikut ini adalah (sebagian) penjelasan tentang mengapa umat Islam shalat (ibadah) sebanyak 5 kali atau 5 waktu dalam sehari : QS. Al-Isr..."
Shalat
Berikut ini adalah (sebagian) penjelasan tentang mengapa umat Islam shalat (ibadah) sebanyak 5 kali atau 5 waktu dalam sehari :
QS. Al-Israa : 78
“Dirikanlkah shalat di waktu tergelincir matahari sampai gelap malam, dan (dirikanlah) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh disaksikan”
Penjelasannya :
Waktu tergelincir matahari, yaitu waktu untuk 2 shalat, antara lain :
- Shalat Dzuhur, ketika waktu matahari baru mulai tergelincir
- Shalat Ashar, ketika matahari sudah tergelincir ke arah Barat sebelum terbenam
Waktu sampai gelap malam, yaitu 2 waktu shalat :
- Shalat Magrib, ketika mulai gelap malam
- Shalat Isya, ketika sudah gelap malam
Sudah jelas shalat subuh
QS. Huud : 14
“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan sebagian dari malam”
Penjelasannya :
Yang dimaksud dengan shalat pada dua tepi siang adalah :
Tepi Pertama
- Shalat di waktu pagi (Subuh)
- Lepas tengah hari (Dzuhur)
- Setelah tergelincir matahari (Ashar)
Tepi Kedua, yaitu bagian yang terdekat dari malam
- Shalat Magrib, ketika matahari terbenam
- Shalat Isya, waktu terdekat dengan malam
Waktu siang memang ada dua tepi atau ada dua waktu pembagian.
Dunia internasional pun mengakui bahwa waktu atau hari itu dibagi dalam dua tepi juga.
Sebelum pagi disebut dengan istilah a.m. = ante meridiem (before noon).
Dan ketika matahari mulai tergelincir, mereka sebut dengan istilah p.m. = post meridiem (between noon and midnight;afternoon).
ada yang mau menambahkan...???
silahkan...
hehe
QS. Al-Israa : 78
“Dirikanlkah shalat di waktu tergelincir matahari sampai gelap malam, dan (dirikanlah) shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh disaksikan”
Penjelasannya :
Waktu tergelincir matahari, yaitu waktu untuk 2 shalat, antara lain :
- Shalat Dzuhur, ketika waktu matahari baru mulai tergelincir
- Shalat Ashar, ketika matahari sudah tergelincir ke arah Barat sebelum terbenam
Waktu sampai gelap malam, yaitu 2 waktu shalat :
- Shalat Magrib, ketika mulai gelap malam
- Shalat Isya, ketika sudah gelap malam
Sudah jelas shalat subuh
QS. Huud : 14
“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan sebagian dari malam”
Penjelasannya :
Yang dimaksud dengan shalat pada dua tepi siang adalah :
Tepi Pertama
- Shalat di waktu pagi (Subuh)
- Lepas tengah hari (Dzuhur)
- Setelah tergelincir matahari (Ashar)
Tepi Kedua, yaitu bagian yang terdekat dari malam
- Shalat Magrib, ketika matahari terbenam
- Shalat Isya, waktu terdekat dengan malam
Waktu siang memang ada dua tepi atau ada dua waktu pembagian.
Dunia internasional pun mengakui bahwa waktu atau hari itu dibagi dalam dua tepi juga.
Sebelum pagi disebut dengan istilah a.m. = ante meridiem (before noon).
Dan ketika matahari mulai tergelincir, mereka sebut dengan istilah p.m. = post meridiem (between noon and midnight;afternoon).
ada yang mau menambahkan...???
silahkan...
hehe
bebhenarief: Asal Kejadian Manusia
bebhenarief: Asal Kejadian Manusia: "berikut adalah asal kejadian pembentuk manusia (Nabi Adam) menurut Al-Qur'an dan dijelaskan dengan Ilmu Pengetahuan sekarang... Tujuh Mac..."
bebhenarief: Asal Kejadian Manusia
bebhenarief: Asal Kejadian Manusia: "berikut adalah asal kejadian pembentuk manusia (Nabi Adam) menurut Al-Qur'an dan dijelaskan dengan Ilmu Pengetahuan sekarang... Tujuh Mac..."
Asal Kejadian Manusia
berikut adalah asal kejadian pembentuk manusia (Nabi Adam) menurut Al-Qur'an dan dijelaskan dengan Ilmu Pengetahuan sekarang...
Tujuh Macam Unsur Pembentuk dalam Asal Kejadian Manusia dalam Terang Al-Quran
Dalam Kitab Al-Qur’an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian, yaitu :
(sebelumnya silakan cek Al-Qur’an dalam bahasa Arab, yang saya gunakan hanya terjemahannya saja…)
1.Di surat Ar-Rahman : 14
“Dia (Allah) menjadikan seperti tembikar (tanah yang dibakar)“
Yang dimaksud dengan kata “shal-shal” di ayat ini adalah : tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar” atau “Oksigen”.
2.Di ayat tersebut disebutkan juga kata “Fakhkhar” yang maksudnya ialah “zat arang” atau “Carbonium”.
3.Di surat Al-Hijr : 28
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : Sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)”
Di ayat ini, disebut juga “Shal-shal”, sedangkan kata “Hamaa-in” di ayat tersebut ialah “zat lemas” atau “Nitrogenum”.
4.Di surat As-Sajdah : 7
“Dan (Allah) membuat manusia berasal daripada ‘tanah’ ”
Yang dimaksud dengan kata “Thien” (tanah) di ayat ini adalah “zat air” atau “Hidrogenum”.
5.Di surat Ash-Shaffaat : 11
“Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada tanah liat”
Yang dimaksud dengan kata “Thien” (tanah liat) di ayat ini adalah “zat besi” atau “Ferum”.
6.Di surat Al-Imran : 59
“Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya ‘jadilah engkau’, lalu berbentuk manusia”
Yang dimaksud dengan kata “Turab” (tanah) di ayat ini adalah “unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” atau “zat-zat anorganis”.
7.Di surat Al-Hijr : 28
“Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu kutiupkan ruh-Ku kepadanya”
Ayat-ayat yang menunjukkan asal kejadian manusia (Nabi Adam) dalam Al-Qur’an :
- Surat Ar-Rahman : 14 = dari tanah yang dibakar
- Surat Al-Hijr : 28 = dari tanah kering dan lumpur hitam
- Surat As-Sajdah : 7 = dari tanah
- Surat Ash Shaffaat : 11 = dari tanah liat
- Surat Al-Imran : 59 = dari tanah
Sepertinya berselisih ya…??
Berikut penjelasannya …
Ketujuh ayat Al-Qur’an ini telah menunjukkan tentang proses kejadian Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan Ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (berbentuk jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata “Turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis.
Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “Fakhkhar” yakni Carbonium (zat arang) dengan “Shal-shal” yakni Oksigenium (zat pembakar) dan “Hamaa-in” yaitu Nitrogenum (zat lemas) dan “Thien” yakni Hidrogenum (zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara :
- Fakhkhar (carbonium = zat arang) dalam surat Ar-Rahman : 14
- Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar-Rahman : 14
- Hamaa-in (Nitrogenum = zat lemas) dalam surat Al-Hijr : 28
- Thien (Hidrogenum = zat air) dalam surat As-Sajdah : 7
- Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum), Yodium, Kalium, Silcum dan Mangan yang disebut “Laazib” (zat-zat anorganis) dalam surat Ash-Shafaat : 11
Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai Protein.
Inilah yang disebut “Turab” (zat-zat anorganis) dalam surat Al-Imran : 59.
Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah “zat Kalium” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot.
Zat Kalium ini dipandang terenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.
Dengan berlangsungnya “Proteinisasi” menjelmakan “proses pergantian” yang disebut “Substitusi”.
Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggembpurlah elektron-elektron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Fromasi), dinamai juga “sebab ujud” atau “Causa Formatis”.
Adapun sinar cosmic itu ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam).
Sedangkan tentang rohani (abstract wetenshap) tentu diperlukan pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu metafisika.
Pada hakikatnya bukanlah berselisih antar ayat tersebut, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (Invisible), sampai berujud manusia.
Tujuh Macam Unsur Pembentuk dalam Asal Kejadian Manusia dalam Terang Al-Quran
Dalam Kitab Al-Qur’an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian, yaitu :
(sebelumnya silakan cek Al-Qur’an dalam bahasa Arab, yang saya gunakan hanya terjemahannya saja…)
1.Di surat Ar-Rahman : 14
“Dia (Allah) menjadikan seperti tembikar (tanah yang dibakar)“
Yang dimaksud dengan kata “shal-shal” di ayat ini adalah : tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar” atau “Oksigen”.
2.Di ayat tersebut disebutkan juga kata “Fakhkhar” yang maksudnya ialah “zat arang” atau “Carbonium”.
3.Di surat Al-Hijr : 28
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : Sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)”
Di ayat ini, disebut juga “Shal-shal”, sedangkan kata “Hamaa-in” di ayat tersebut ialah “zat lemas” atau “Nitrogenum”.
4.Di surat As-Sajdah : 7
“Dan (Allah) membuat manusia berasal daripada ‘tanah’ ”
Yang dimaksud dengan kata “Thien” (tanah) di ayat ini adalah “zat air” atau “Hidrogenum”.
5.Di surat Ash-Shaffaat : 11
“Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada tanah liat”
Yang dimaksud dengan kata “Thien” (tanah liat) di ayat ini adalah “zat besi” atau “Ferum”.
6.Di surat Al-Imran : 59
“Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya ‘jadilah engkau’, lalu berbentuk manusia”
Yang dimaksud dengan kata “Turab” (tanah) di ayat ini adalah “unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” atau “zat-zat anorganis”.
7.Di surat Al-Hijr : 28
“Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu kutiupkan ruh-Ku kepadanya”
Ayat-ayat yang menunjukkan asal kejadian manusia (Nabi Adam) dalam Al-Qur’an :
- Surat Ar-Rahman : 14 = dari tanah yang dibakar
- Surat Al-Hijr : 28 = dari tanah kering dan lumpur hitam
- Surat As-Sajdah : 7 = dari tanah
- Surat Ash Shaffaat : 11 = dari tanah liat
- Surat Al-Imran : 59 = dari tanah
Sepertinya berselisih ya…??
Berikut penjelasannya …
Ketujuh ayat Al-Qur’an ini telah menunjukkan tentang proses kejadian Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan Ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (berbentuk jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata “Turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis.
Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “Fakhkhar” yakni Carbonium (zat arang) dengan “Shal-shal” yakni Oksigenium (zat pembakar) dan “Hamaa-in” yaitu Nitrogenum (zat lemas) dan “Thien” yakni Hidrogenum (zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara :
- Fakhkhar (carbonium = zat arang) dalam surat Ar-Rahman : 14
- Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar-Rahman : 14
- Hamaa-in (Nitrogenum = zat lemas) dalam surat Al-Hijr : 28
- Thien (Hidrogenum = zat air) dalam surat As-Sajdah : 7
- Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum), Yodium, Kalium, Silcum dan Mangan yang disebut “Laazib” (zat-zat anorganis) dalam surat Ash-Shafaat : 11
Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai Protein.
Inilah yang disebut “Turab” (zat-zat anorganis) dalam surat Al-Imran : 59.
Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah “zat Kalium” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot.
Zat Kalium ini dipandang terenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.
Dengan berlangsungnya “Proteinisasi” menjelmakan “proses pergantian” yang disebut “Substitusi”.
Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggembpurlah elektron-elektron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Fromasi), dinamai juga “sebab ujud” atau “Causa Formatis”.
Adapun sinar cosmic itu ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam).
Sedangkan tentang rohani (abstract wetenshap) tentu diperlukan pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu metafisika.
Pada hakikatnya bukanlah berselisih antar ayat tersebut, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (Invisible), sampai berujud manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)