Negara kita adalah negara yang kaya. Negara yang dengan hutannya sebagai
paru-paru dunia. Penghasil kayu terbesar di dunia. (walopun skrang mah
dah gundul utannya juga..hehe).
upz..
Tapi kita ga kan ngomongin utan ma yang ada di dalemnya koq..
Hanya sebagian kecil dari hutan yang mau saya bagi disini..
langsung aja dah yang bagian kedua nih..!!
copas banget tuh..
hehe :p
upz..
Tapi kita ga kan ngomongin utan ma yang ada di dalemnya koq..
Hanya sebagian kecil dari hutan yang mau saya bagi disini..
langsung aja dah yang bagian kedua nih..!!
copas banget tuh..
hehe :p
1. TEMULAWAK
Temulawak
(Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae),
Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia.
Namun
demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan
Kalimantan.
Karakteristik
Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang.
Mulai dari
pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman
antara 2 m s/d 2,5 m.
Daunnya
panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk
batang.
Tanaman ini
dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan
laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun
menguning seperti mau mati.
Umbinya akan
tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter
panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas.
Temulawak sudah lama digunakan secara
turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag,
perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan
lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara
kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh.
Dengan
banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan
“Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.
2. KUNYIT
Manfaat
Tanaman Obat Kunyit.
Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis.
Tanaman
kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal
dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa
kunyit berasal dari India.
Di daerah
Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional,
bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll.
Disamping
itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak
darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3. KEJI BELING
Keji beling
atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah
pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang
ternate menyebutnya dengan nama “lire”.
Tumbuhan ini
memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure
mineral lainnya.
Disamping
itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.
Kegunaannya
sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga
sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum
airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara
teratur.
Daun keji
beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau
semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada
bagian yang gatal tersebut.
Untuk
mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus,
selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya
untuk mengobati batu ginjal.
Daun keji
beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara
teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit
kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
4. SAMBILOTO
Sambiloto
(Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili
Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka.
Sambiloto
juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand,
serta beberapa tempat di benua Amerika.
Genus
Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah Andrographis
paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik.
Senyawa
kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.
Andrographolide
memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi
hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.
Khasiat ini
berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto telah
lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem
pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana
sambiloto disebut dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat
melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini
disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi
enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
5. HANDEULEUM
HANDEULEUM
(Graptopthyllum pictum [L.] Griff)
Khasiat dan
cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus
dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring
dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Memar: kulit batang
dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban
pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu
rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum
sekaligus.
6. JAHE
Umbi jahe
mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat
sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna
sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh.
Berbagai
manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut
ini:
Masuk angin
Ramuan:
Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus
dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang
1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat.
Sakit kepala
atau migrain (sakit kepala sebelah)
Ramuan:
Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri
sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk
kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus
dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
Terkilir
Ramuan:
Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit
garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali
sehari.
7. TEMPUYUNG
Tempuyung
(Sonchus arvensis L) termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di
tempat-tempat yang ternaungi.
Daunnya
hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan.
Di dekat
pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk roset dan yang terletak di
sebelah atas memeluk batang berselang seling.
Daun
berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal.
Di dalam
daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi.
Kehadiran
kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa kalsium
karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk
bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk
batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama
urine.
Untuk
menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar.
Setelah
dicuci bersih, daun diasapkan sebentar.
Daun
tersebut dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi.
Dalam sehari
kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali
8. BAWANG PUTIH
Bawang putih
(Allium sativum) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian
sekitar 60 cm.
Tanaman ini
banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar
matahari.
Batangnya
batang semu dan berwarna hijau.
Bagian bawahnya
bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung
terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam.
Daunnya
berbentuk pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60
cm dan lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai
panjang dan bentuknya payung.
Bawang putih
dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut :
a. Bawang putih Flu dan Batuk.
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih
membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat
kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan
pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung
phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.
Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera
setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga
dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke
dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum
hangat-hangat.
b. Bawang Putih dan Kolesterol
Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan
di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat
menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini
dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi
yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh
Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen
untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan
bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara
keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan
ini terjadi setelah 4 minggu perawatan.
c. Bawang Putih dan Kanker
Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi
kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung
dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk
senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis
menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah
resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan
mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity
merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama
paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan
yang membantu memerangi kanker.
9. BELIMBING WULUH
Blimbing vWuluh menyebuhkanGusi berdarah
Mengkonsumsi
buah belimbing wuluh baik segar maupun manisan secara Dua buah belimbingvrutin tiap hari wuluh dimakan tiap hari
Blimbing 1/2vWuluh sebagai Obat Gondongan genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dgn 3
bawang putih. Kompreskan 10 rantingvpada bagian yg gondongan. muda belimbing wuluh berikut daun dan 4 butir
bawang merah setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ketempat yg
sakit.
Blimbing vWuluh sebagai Obat Rematik Segenggam daun belimbing wuluh dicuci tumbuk
sampai halus tambahkan vkapur sirih
gosokkan ke bagian yg sakit. 100 gr daun
muda belimbing wuluh 10 biji cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling
halus tambahkan cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan 5 buahvadonan bubur tadi ketempat yg sakit. belimbing wuluh 8 lembar daun kantil
(Michelia champaca L.) 15 biji cengkeh 15 butir lada hitam dicuci lalu ditumbuk
halus diremas dgn 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu
putih. Dipakai utk menggosok dan mengurut bagian tubuh yg sakit. Lakukan 2-3
kali sehari.
Blimbing
Wuluh 10 kuntum bungavsebagai Obat Sariawan belimbing wuluh asam jawa gula aren direbus
dgn 3 gelas air sampai air tinggal 3/4 saring minum 2 Segenggarn bunga belimbingvkali sehari. wuluh gula jawa secukup dan 1 cangkir air
direbus sampai kental. Setelah dingin disaring dipakai utk vmembersihkan mulut dan mengoles
sariawan. 2/3 genggam bunga belimbing
wuluh dicuci lalu direbus dgn 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali 3/4 gelas. 3 buah belimbing
wuluh 3 butir bawang merah 1 buah pala yg muda 10 lembar daun seriawan 3/4
sendok teh adas 3/4 jari pulosari dicuci lalu ditumbuk halus diremas dgn 3
sendok makan minyak kelapa diperas lalu disaring. Dipakai utk mengoles
luka-luka akibat sariawan Limav6-7 kali sehari.
Blimbing
Wuluh sebagai Obat Sakit gigi buah
belimbing wuluh setelah dicuci bersih dikunyah dgn garam. Ulangi beberapa kali
sampai hilang rasa sakitnya. Blimbing Wuluh sebagai Obat Satu genggam daun belimbing wuluh yg masih
muda 10 bijivPagel
linu cengkeh 15 biji lada digiling halus
lalu tambahkan cuka secukupnya. vLumurkan
ketempat yg sakit Blimbing Wuluh sebagai Obat Penghilang Panu Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu
digiling halus tambahkan kapur sirih sebesar biji asam diremas sampai rata.
Ramuan ini dipakai utk menggosok kulit yg terserang panu. Lakukan 2 kali sehari
10. BELUNTAS
Beluntas merupakan
tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua
meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun
muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta
panjang daun 3,8-6,4 cm.
Tumbuh liar
di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat
tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di
perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama
yang berbeda seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa
(Makasar).
Secara
tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan,
obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus
sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga
sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara
tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai
salah satu tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai
penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan
dicoba pemaparan dua penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak
sebagai komponen antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar